HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASIDENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI)PADA BAYI 6 BULAN DI DESA KEBONAGUNG KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN SIDOARJO
Keywords:
Pengetahuan, Makanan pendampingASI(MP-ASI), Bayi6 bulanAbstract
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) diberikan pada bayi sesuai denganjadwal, jenis, frekuensi sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi, akan tetapidalam prakteknya dimasyarakat makanan pendamping ASI (MP-ASI) diberikandengan tidak tepat, tidak sesuai dengan jadwal, jenis, dan frekuensinya. Dalam halini pengetahuan tentang MP-ASI yang dimiliki ibu sangat berpengaruh. Adapunfaktor yang mempengaruhi dalam memberikan MP-ASI antara lain pendidikan,umur, lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang MP-ASI Dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI(MP-ASI) Pada Bayi 6 Bulan Di Desa Kebonagung Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo.
Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian adalah semua ibu yang mempunyai bayi 6 bulan di Desa Kebon agung Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo sebanyak 30 ibu dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Analisis data yang digunakan yaitu ujifisher’sexact test,dengan tarafsignifikasi 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang berpengetahuan kurang sebanyak 22 ibu (73,3%) dan yang memberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) dengan tidak tepat sebanyak 25 ibu (83,3%). HasilujiFisher’s ExactTest:
0.000 dan nilai p : 0.000 < 0.05 sehingga hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan tentang pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dengan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI diDesa Kebon agung Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo.
Pengetahuan tentang makanan pendamping ASI yang dimiliki ibu sangatberpengaruh, untuk itu diharapkan ibu lebih meningkatkan pengetahuan tentangmakanan pendamping ASI (MP-ASI), dengan diberikan informasi yang benar danaktif mencari informasi kesehatan khususnya tentang MP-ASI. Semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang semakin baik pelaksanaannya.
